Mengenal Republik Vanuatu
Republik Vanuatu adalah satu negara kepulauan republik di Samudera Pasifik bagian selatan. Vanuatu terjepit antara Australia di sebelah timur, dan Fiji disebelah barat, timur laut Kaledonia Baru, dan dan selatan Kepulauan Solomon. Negara ini dahulu bernama Hebrides Baru semasa penjajahan Perancis. Vanuatu terdiri dari 83 pulau, 14 diantaranya mempunyai luas yang lebih dari 100 km2. Dua diantaranya, Matthew dan Hunter juga diklaim oleh Perancis sebagai teritorial Kaledonia Baru.
Source : http://baltyra.com/2009/09/17/melanesia-republik-vanuatu/
* Espiritu Santo 3956 km²
* Malakula 2041 km²
* Efate 900 km²
* Erromango 888 km²
* Ambrym 678 km²
* Tanna 555 km²
* Pentecost 491 km²
* Epi 445 km²
* Ambae 402 km²
* Vanua Lava 334 km²
* Santa Maria 328 km²
* Maewo 304 km²
* Malo 180 km²
* Anatom 159 km²
Luas wilayahnya 12.190km2 Ibu kota negara ini Port Vila.
Penduduk sekitar 215.500 orang, terdiri dari pelbagai suku dan ras, a.l. Chinese dan Korean di samping penduduk kulit putih dari keturunan Perancis dan Inggris, serta penduduk asli yang masih satu ras dengan suku Papua. Bahasa2 yang dipakai adalah Perancis, Inggris dan Bislama.
Vanuatu sendiri dibagi menjadi 6 provinsi: Malampa, Penama, Sanma, Shefa, Tafea, Torba
Banyak di antara kepulauan di Vanuatu telah lama didiami manusia, menurut hasil dari penyelidikan2, sekitar 2000 tahun S.M. kepulauan ini telah ada penghuninya.
Orang Eropa pertama yang menemukan kepulauan ini adalah seorang pelaut Portugis yang bernama Pedro Fernandes de Queirós pada tahun 1606. Baru pada tahun 1768, mulai banyak orang2 dari Eropa yang mendatangi kepulauan ini, a.l.seorang pelaut Perancis yang bernama Louis Antoine de Bougainville dan disusul oleh James Cook pada tahun 1774 dan menamakan kepulauan ini New Hebryden, nama yang kemudian dipakai sampai pada saat kepulauan ini mendapatkan kemerdekaan dan mengganti nama menjadi Vanuatu.
Pada tahun 1825 ketika sandelwood, jenis kayu yang berbau wangi untuk pertama kalinya diketemukan di pulau Erromango, menyebabkan perselisihan dan peperangan antara penduduk pendatang suku Polinesia dengan penduduk pribumi Melanesia yang berlagsung sampai 1830. Pada tahun 1860 banyak sekali petani2 dari Australia, Fiji, New-Caledonia dan Samoa, yang membutuhkan buruh2 pekerja, sehingga mereka mendatangkan orang2 Melanesia ini untuk datang di negara2 ini sehingga dengan demikian penduduk suku Melanesia sampai tersebar di pulau2 lain disekitar Samudra Pasifik.
Sebaliknya banyak pendatang2 Inggris dan Perancis di kepulauan yang indah ini sehingga mereka menjadi penduduk yang mayoritas. Untuk menjamin keselamatan mereka maka pada tahun 1906 kepulauan ini dengan resmi dijadikan condominium Inggris dan Perancis, artinya kepulauan ini “dikemudikan” baik oleh Inggris maupun Perancis. Hal ini sangat unik sekali karena kedua negara ini sebetulnya musuh bebuyutan! Baru dengan ikut campurnya AS pada tahun 1940 (yang letaknya strategies untuk pangkalan militer), dengan tidak langsung, demi kepentingan sendiri, mulai menghasut penduduk pribumi sehingga timbul rasa nasionalisme pada th 1960 yang pada tahun 1981 menjadi anggauta PBB. Pada tahun 1983 negara ini menjadi anggauta dari organisasi “negara2 yang tidak terikat”
Vanuatu mengikuti sistim sistim politik republik di mana kepala negaranya hanya sebagai lambang ceremonial saja. Presiden ini dipilih setiap 5 th oleh 2/3 dari anggauta parlemen dan dewan setempat (lokal), dan tdk mempunyai kekuasaan apa2, dan mereka juga dapat menggeser presiden ini bilamana dia korupsi atau dinilai melakukan satu perbuatan yang merugikan kepentingan negara. Pemimpin politik pemerintahan berada ditangan Perdana Menteri.
Meskipun termasuk sebagai satu “negara yang berkembang”, sistim hukum di negara ini dikatakan telah cukup dewasa dan mengikuti sistim Inggris. Dengan adanya beberapa bahasa resmi, terutama bahasa Perancis dan Inggris inilah yang mempersulit negara ini untuk diperintah, sehingga secara tidak resmi negara ini terbagi menjadi bagian Perancis, dan Inggris. Ini adalah satu factor penghalang akibat dari politik imperealisme barat dimasa lampau.
Ekonomi Perikanan, dan turisme adalah mata pencaharian utama negara ini, selebihnya tidak berarti dan membuat negara ini sangat tergantung , terutama dari Australia dan Selandia Baru (New-Zealand).
Dalam bidang pajak, Vanuatu awal mulanya mengenal rahasia pajak, seperti juga dgn Lichtenstein, Swiss, Andorra, Bahama di mana negara ini tidak memberikan keterangan apapun kepada siapapun, termasuk pemeritah negara lain, karena Vanutu tidak mengenal pajak pendapatan, pajak warisan, pajak penjualan. Perusahaan2 seperti Kazaa dan WinMX mempunyai kantor pusat di sini, khusus hanya untuk menghindari pajak. Akhir2 ini Vanuatu menerima banyak sekali tekanan2 dari negara2 kaya lain yg mengenal pajak dan ancaman untuk boikot, agar sistim ini tidak lagi diterapkan karena hanya menyebabkan pelarian uang gelap a.l. dari eksploitasi narkoba dan mafia. Sejak dua tahun akhir, sistim ini sudah sedikit demi sedikit dirubah menurut peraturan moneter dan fiskal internasional.
Hampir seluruh penduduknya beragama Kristen. Presbyteriaanse church adalah yang terbesar yang dianut oleh 1/3 dari penduduknya, kemudian Roma-Katholik dan Anglikan masing2 sekitar 15% van de bevolking, selebih terdiri dari gereja Advent hari ketujuh dan Gereja utusan Kristus.
Juga dalam bidang moral, Vanuatu mengenal moral yang tinggi, para turis di Vanuatu diminta agar memperhatikan pakaian2 yang mereka pakai dan harus sesuai dengan norma kesopanan, tidak menyolok sexy, karena ada kemungkinan mereka akan mendapatkan kesulitan2 dan dapat melanggar hukum yang berlaku di sini.
Di ibu kota Port Villa ada University of the South Pacific, dan Institut perguruan tinggi untuk pendidikan yang berada dibawah pengawasan dari 12 negara disekitar Samudra Pasisik.
Menurut penyelidikan dari New Economics Foundation Vanuatu terpilih sebagai satu dari antara 178 negara di dunia yang di mana penduduknya sangat berbahagia dan negara yang nyaman untuk ditinggali. Di samping itu Vanuatu mempunyai Happy Planet Index yang tertinggi di dunia.
Source : http://baltyra.com/2009/09/17/melanesia-republik-vanuatu/
Komentar