5 Teknologi yang sudah diterapkan di Dunia Olahraga
Keberadaan teknologi sudah sangat membantu manusia dalam kehidupan sehari-harinya. Mulai dari hal-hal seperti memasak, memotong rumput, bahkan untuk mandi pun selalu berhubungan dengan yang namanya teknologi. Nah, tak terkecuali juga di dunia olahraga dimana hampir seluruh cabang olahraga sudah menggunakan berbagai perangkat teknologi. Sebagai contoh, tentu saja MotoGP dengan perangkat elektroniknya dan tenis dengan hawk eye-nya. Selain itu, masih banyak teknologi lainnya di bidang olahraga dan berikut 10 diantaranya. Let's check it out.
1. Goal-Line Technology
Bagi para penggemar sepakbola, tentunya sudah tau tentang teknologi yang satu ini. Bagi yang belum tau, mungkin kurang mengikuti perkembangan teknologi di dunia sepakbola, hehe (just kidding).
Teknologi ini pertama kali dibicarakan dipertengahan 2000-an. Sepakbola waktu itu bisa dibilang sebagai olahraga yang tak akrab dengan teknologi dan masih sangat mengandalkan keputusan-keputusan dari wasit, utamanya mengenai gol. Banyak gol yang seharusnya disahkan justru dianulir wasit karena bola yang sudah melewati garis keluar lagi menuju area permainan. Tentu masih ingat tendangan Frank Lampard (Inggris) yang sebenarnya gol ke gawang Jerman ? Nah, karena ketidaktahuan wasit maupun hakim garis, hal itu tak menjadi gol. Padahal jika dilihat dari tayangan ulang berapa kalipun itu jelas-jelas gol. Jangan harap ada kiper yang jujur bilang "hei, wasit ... bolanya tadi sudah melewati garis". Karena tugas kiper memang menjaga gawangnya supaya tak kebobolan , apapun caranya, hehe.
Setelah sempat ditolak sana sini , oleh Platini maupun Blatter .... Blatter menjadi tokoh yang akhirnya mengalah dan mengizinkan penggunaan teknologi garis gawang ini. Sementara Platini masih menolaknya dan menggagas ide penggunaan 2 hakim garis tambahan di masing-masing gawang. Keberadaan teknologi ini jelas sangat membantu kinerja wasit dalam memutuskan terjadinya gol atau bukan pada sebuah kasus dimana bola yang sudah melewati garis kembali masuk ke area permainan.
Bagaimana cara kerja teknologi ini ? Bola yang akan dipakai memiliki komponen magnetik yang mampu dibaca oleh sensor yang tertanam didalam tanah. Dimana letaknya ? Di kotak penalti maupun digaris gawang, dimana ada kabel yang sangat tipis yang akan mendeteksi jejak bola. Nah, ketika bola sudah melewati gawang, akan ada sinyal yang diterima oleh wasit. Bagaimana cara wasit menerima sinyal tersebut ? Dengan jam tangan (belum yakin apa jam tangan atau bukan) yang sudah dirancang untuk menerima getaran sinyal. Getaran sinyal ini menandakan bola sudah melewati garis gawang sekalipun bola tersebut kembali bergulir ke area permainan.
Sekarang, teknologi ini sudah dipakai dibeberapa liga sepakbola top dunia, seperti Liga Primer Inggris dan Liga Jerman.
2. Hawk Eye
Teknologi ini sudah sangat tidak asing lagi, khususnya bagi para pecinta tenis maupun kriket. Seperti namanya teknologi ini mampu mengidentifikasi sebuah objek setajam mata elang (haha, bahasanya). Misalnya, pada permainan bola tenis, bola berada diantara masuk atau keluar. Pemain yang ragu dapat meminta challenge kepada wasit. Hasil reviewnya, ditampilkan pada sebuah video yang menampilkan arah bola yang mengarah pada sebuah tempat , apakah itu keluar ataupun masuk.
Teknologi ini memanfaatkan penggunaan kamera yang terpasang di setiap angle pada arena pertandingan. Jadi, ada banyak kamera dengan resolusi high-speed video yang merekam pergerakan tak hanya bola tapi juga pemain maupun area permainan. Data diolah oleh sistem dan hasil yang ditampilkan adalah sebuah gambar grafis yang memperlihatkan proyeksi gerakan bola dalam bentuk 3 dimensi dan dimana letak jatuhnya bola tersebut. Apabila mengenai garis sedikit saja, bola dinyatakan masuk. Oh iya, hampir lupa ... tingkat keakurasiannya sekitar 5 mm (0,9 inch).
Teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2006 di cabang tenis dan selanjutnya dipakai di olahraga kriket, badminton, snooker, Australian Football, dan yang terbaru adalah sepakbola.
3. LZR Racer
Nah, kalau teknologi ini dipakai oleh para perenang. Lho, dibagian mananya ? Jelaslah, dipakaian renangnya. LZR Racer adalah pakaian renang yang dirancang menggunakan kain pakaian renang berteknologi tinggi yang terbuat dari elastane-nylon dan polyurethane. Ada macam-macam produk LZR yang sudah dirilis diantaranya :
- LZR Pro dan LZR Elite (2008)
- LZR Elite 2 (2014)
- LZR X (2015)
Teknologi pakaian renang ini diklaim mampu membuat penggunanya berenang dengan lebih cepat. Hal itu dibuktikan pada Olimpiade Beijing 2008, dimana 94% penggunanya memenangkan banyak nomor yang dipertandingkan. Bahkan pada 24 Agustus 2009, 93 rekor dunia renang dipecahkan oleh perenang yang menggunakan pakaian renang LZR Racer.
4. Instant Replay
Teknologi ini dipakai dibanyak olahraga dewasa ini, mulai dari basket, sepakbola, baseball, tenis, dan banyak lainnya. Pasti sudah sangat familiar dengan teknologi ini. Namanya saja Instant Replay, yaitu video tayangan ulang dari scene/kejadian di area permainan. Instant Replay memberikan kemudahan pada wasit karena wasit dapat meninjau kembali keputusan yang sudah ia buat. Hal tersebut berlaku pada olahraga basket, hockey, ataupun tenis.
5. Point Tracker
Kembali ke permainan tenis. Kali ini ada teknologi yang menampilkan seluruh score/point dalam pertandingan, meliputi backhand winner, forehand winner, challenge point, aces, maupun unforced errors. Setiap point dapat ditampilkan dari berbagai macam view, diantaranya dari sisi wasit, net, overhead, maupun dari sisi dua pemain. Ada beberapa preferensi yang dapat diatur oleh pengguna yaitu :
- Visible Shot : Jumlah pukulan pada satu waktu, apakah diatur diangka 1,2,3 dan lainnya
- Speed Display : Menampilkan kecepatan bola, bisa diatur pada mph atau km/h
- Track Display : Ada dua pilihan dalam menampilkan jejak bola : garis atau bola.
Itulah 5 teknologi yang bisa kita temui di dunia olahraga. Masih banyak dan ada kemungkinan bahwa teknologi yang digunakan masih akan terus bertambah seiring berkembangnya zaman.
Source : Wikipedia
Komentar