[Review] Kono Subarashii Sekai ni Shukufuku wo! 2



Salah satu sequel terbaik anime yang pernah kulihat. Ya, aku tak berbohong walaupun itu murni karena aku sangat mencintai anime ini. Anime ini begitu mudahnya menggugahku untuk menjadikannya sebagai anime favoritku sepanjang masa, mengalahkan anime-anime jadul macam One Piece dan Gundam (Tak mengikuti Iron Blood Orphans). Season 1 nya mendapat respon yang luar biasa positif dan menjadi seri yang amat terkenal di Jepang sana. Aku sendiri tak menyangka hal ini bila melihat dari segi art-nya yang jauh dibawah anime-anime macam Fate, Shingeki no Kyojin atau anime-anime lain yang mempunyai kelebihan di art-nya. Lawakannya benar-benar terasa fresh dan berbeda dari banyak anime yang sudah kulihat, membuatku ketagihan untuk menikmati semua episode yang mereka tawarkan.

Apakah sekuel-nya benar-benar sebaik yang kubilang diawal ? 



Perhatian : Bagi yang belum menonton, ini akan mengandung banyak spoiler.


1. Sebuah Awal Yang Berlanjut

Episode awal dari season 2 ini dilihat dari sudut pandang manapun, lebih mirip seperti episode 11 dibanding sebuah anime dengan cerita baru. Aku jujur senang dengan hal ini karena ini memperlihatkan komitmen Studio Deen dalam menyambung cerita yang terputus di episode 10 season 1. Walaupun sudah dipuaskan dengan OVA-nya, tetap saja menonton kembalinya Kazuma dan gang di season keduanya ini benar-benar memberi kepuasan lebih. Mereka masih kelompok pembuat onar, mereka masih suka menyiksa satu sama lain (lupakan Darkness, dia terlalu senang untuk disiksa daripada menyiksa orang). Jika di season 1 Aqua dan Kazuma dihadapkan pada pilihan untuk membunuh raja iblis, membawa pulang Aqua ke tempat asalnya, dan mendapatkan hadiah atas jasanya, hal seperti itu seakan tidak berlaku lagi disini. Hal ini juga merupakan kelanjutan dari season 1, dimana Kazuma merasa tidak puas atas yang ia dapatkan, dimana ia sangat tersiksa dengan kondisi dunia yang ia hadapi dan bahkan sempat membuatnya mati. Di season 2 ini, ia memutuskan untuk hidup damai tanpa susah-susah mengambil quest sambil mengembangkan bisnisnya dengan tokoh baru, Vanir. Sebagai sebuah anime komedi, aku sangat senang dengan fakta bahwa satu cerita dengan cerita lainnya seperti menyatu membentuk kesatuan yang utuh namun tak mengorbankan bagian komedi. Caranya, memasukkan unsur komedi ke dalam cerita tersebut sehingga cerita tersebut menyenangkan untuk dinikmati.
Sebagai contoh, di episode 1 season 2 dimana Kazuma dihadapkan di pengadilan dengan para saksi. Saksi-saksi tersebut merupakan orang-orang yang berhubungan dengan segala yang Kazuma lakukan terhadap mereka. Chris si pencuri, yang celana dalamnya malah dicuri Kazuma dengan kemampuan steal-nya, Kyouya yang pedangnya di-steal pula oleh Kazuma dan bahkan dijualnya, dan 2 gadis yang selalu bersama Kyouya yang mendapat perlakuan tak senonoh dari Kazuma. Belum lagi si penuntut, Sena, juga menyebut skill drain touch yang dimiliki Kazuma yang padahal hanya dimiliki oleh lich. Memang agak kurang tepat dengan apa yang dituduhkan (menghancurkan rumah bangsawan dengan men-teleportasi sebuah benda yang langsung meledak (lupa namanya)), tapi itu menunjukkan bahwa ada kesinambungan dari season 1 yang tetap dijaga dan dilemparkan kembali untuk memojokkan Kazuma. Hal ini jarang diapresiasi banyak pihak dan malah dijadikan banyak kritikan.

2. Art Yang Lebih Baik dan Animasi Yang Lebih Baik Pula

Salah satu sisi yang banyak dikritik dari Konosuba adalah desain karakter yang jauh dari versi Light Novel. Dalam versi Light Novel, semua karakter terlihat imut dan cantik tanpa kesan aneh-aneh, berbeda dengan versi anime yang sering menunjukkan wajah-wajah aneh dan lekukan tubuh yang terkadang aneh dilihat. Seakan untuk menjawab kritik, Konosuba 2 menampilkan beberapa episode dengan desain karakter yang lebih bagus namun tetap tak lupa menambahkan ekspresi-ekspresi aneh dan konyol peninggalan season 1.
Bahkan Aqua pun kelihatan lebih cantik dan anggun di season 2 ini (kecuali kelakuannya)
Ekspresi-ekspresi aneh tetap dipertahankan
Yang paling konyol adalah kritikan terhadap animasi Konosuba, yang sering disalah artikan dengan desain karakter. Animasi mereka merupakan salah satu yang terbaik yang pernah kulihat, tak terlalu berlebihan dan ketika itu untuk sesuatu yang keren, mereka benar-benar melakukannya dengan sempurna. Bahkan di season 2 ini, animasi-nya menjadi jauh lebih keren lagi. Ulasan yang lebih bagusnya silakan lihat di Video Ini.


3. Karakter Baru Yang Menambah Suasana Komedi Konosuba

Salah satu kelebihan utama Konosuba adalah karakter-karakter yang selalu mampu menghidupkan suasana. Ada beberapa wajah baru di anime ini, namun 3 karakter ini memiliki kesan yang paling kuat di season 2 :
  • Vanir

Salah satu anak buah raja iblis, seperti halnya Beldia di season 1. Dia awalnya menghuni dungeon yang pernah dimasuki Kazuma sebelumnya. Namun karena Kazuma dan kawan-kawan berhasil mengalahkannya, ia menjadi salah satu orang yang bekerja di toko milik Wiz, yang juga merupakan kenalannya. Sosoknya yang memakai topeng dan sering bentrok dengan Aqua menjadikannya tokoh yang amat dikenal para penggemar anime ini. Dia punya kemampuan yang mampu melihat isi pikiran orang lain dan salah satu tokoh yang mengetahui sosok Aqua sebenarnya.
  • Sena
Sena adalah salah satu tokoh wanita yang hadir di awal-awal season 2. Dia adalah orang yang menangkap Kazuma dengan tuduhan sebagai salah satu anak buah raja iblis karena menghancurkan rumah seorang bangsawan. Dia adalah sosok yang keras, namun bisa menjadi lembut tergantung situasinya. Sayang, Deen tidak mengadaptasi kemu
nculan terakhir Sena di versi anime yang sepertinya juga mulai menyukai Kazuma walau akhirnya tak terlihat lagi.

  • Yunyun
Teman atau mungkin rival sejak kecil dari Megumin. Ia adalah sosok penyihir dari klan yang sama dengan Megumin, Crimson demon, yang memiliki ciri khas bola mata berwarna merah. Ia tokoh nomor 2 paling malang di anime ini selain Aqua. Mengapa ? Walaupun ia cantik dan cukup imut, ia tak memiliki teman selain Megumin yang ia anggap rival. Hal ini dikarenakan sifatnya yang kelewat normal untuk ukuran penyihir Crimson demon yang dihuni oleh orang-orang Chuuni semua. Di anime, ia dapat screen time yang cukup sering meskipun sedikit menyedihkan untuk dilihat. Poor Yunyun.

  • Hans
 
Karakter baru terakhir yang muncul menjelang berakhirnya Konosuba 2. Walaupun diawal ia terlihat seperti seorang paman yang depresi karena kelakuan pengikut sekte Axis, dia adalah salah satu anak buah raja iblis dan lebih kuat daripada Beldia dan Vanir. Hans juga menjadi bos terakhir di Konosuba 2 yang menandakan berakhirnya anime ini (T_T). Hans adalah mutan berbentuk slime yang mana slimenya sangat beracun, mengakibatkan siapapun yang tertelan akan langsung mati seperti halnya Kazuma.


4. Komedi Yang Semakin Brutal
Ya, komedi di season 2 ini seperti berada di level berbeda. Bila season 1 seperti pengenalan terhadap jenis komedi yang ditawarkan Konosuba, maka season 2 ini seperti penegasan tentang kualitas komedi yang sudah mereka sebelumnya. Konosuba 2 memiliki build-up komedi yang sedikit lebih ringkas, namun seringkali disambung dengan line-line lawakan yang mampu membuat penonton tertawa. Darkness yang makin menjadi dengan sifat masochist-nya, Aqua yang sepertinya selalu ingin di-bully, dan Megumin yang konsisten dengan chuuni-nya namun lidahnya pun tak kalah pedas dengan Kazuma. 
Mereka masihlah party gagal yang kita cintai : crusader yang berperan sebagai tank tanpa bisa menghasilkan satu hits-pun kearah musuh, Arch Wizard yang cuma berkembang di kecepatan chant dan daya ledaknya saja tapi masih tetap KO setelah mengeluarkan sihirnya EXPLOOOOOSION, Arch Priest yang hobi-nya mengacau ritme tim dengan tindakan bodohnya, dan Adventurer yang kewalahan mengatur strategi di tiap quest agar bisa berjalan lancar. Namun mereka setidaknya berkembang sebagai sebuah tim, tengok episode terakhir anime ini yang tidak terasa seperti Konosuba melainkan sebuah anime action dengan kerjasama tim yang cukup apik.

Dan sampailah pada adegan ini yang merupakan salah satu adegan yang menurutku paling lucu dalam sejarah Konosuba. ONIII-CHAAAAN !



5. World-Building dan Perkembangan Karakter

Di season 2, kita diajak untuk menjelajahi tempat-tempat yang belum pernah kita kunjungi layaknya seorang petualang. Kita menjelajah dungeon, menjalani storyline drama pernikahan dengan teman sekelompok, dan sebuah hal yang paling menyegarkan di season 2 ... Mereka akhirnya meninggalkan kota Axel Town menuju tempat baru, kota air dan khususnya pemandian air panas, Arcanretia.

 
Untuk sebuah anime komedi, world-building tergolong jarang kutemukan namun Konosuba menyajikannya dengan apik dan menjadi nilai plus tersendiri untuk anime ini. Mereka menunjukkan betapa detilnya tempat yang mereka kunjungi seperti dungeon yang memiliki mimic relic dan monster-monster didalamnya menjadikannya seperti dungeon didunia JRPG fantasy, pemandangan indah di Arcanretia hanya untuk merasa tersiksa oleh kelakuan para pengikut sekte Axis yang terus berusaha mengajak pendatang baru untuk bergabung. 

Karakter sendiri mengalami perkembangan yang berada dalam tahap positif. Kazuma, masih tetap dengan sikapnya yang kadang pemalas dan sering berkelahi dengan Aqua maupun Megumin dan Darkness, namun ia sebenarnya perhatian dengan teman-temannya. Aqua, walau masih tak berguna dan menyebalkan, namun ia sempat memperlihatkan kapasitasnya sebagai seorang dewi di season 2 ini. Megumin, terlihat lebih normal daripada saat pertama kali bertemu dan seakan menjadi Kazuma versi wanita, namun sifat chuuni-nya masih terasa kental. Darkness, yang walaupun masochist tapi tetap memegang teguh kehormatan keluarganya. Kita banyak mendapat perkembangan dari Darkness di season ini, dimana sifat masochist-nya tergantung pada saat ia menerima rangsangan. Apabila ia sedang siap untuk menghadapi kekerasan yang menimpanya, maka sifat masochist-nya kumat kembali. Kalau ia sedang dalam keadaan tidak siaga, dia akan marah terhadap perlakuan orang tersebut, seperti saat Kazuma tiba-tiba mengambil sebagian tenaganya untuk ditransfer ke Wiz. 

6. That Lovable Song Plus Epic Soundtrack
Aku serius menyukai 2 lagu yang ditawarkan anime ini. Lagu pembuka, Tomorrow, dibawakan oleh penyanyi yang sama dengan yang membawakan lagu pembuka season 1, Machico. Berbeda dengan Fantastic Dreamer, Tomorrow tampil dengan tempo yang lebih cepat dan melodi yang lebih menarik. Jangan lewatkan videonya, yang selalu memancing tawa. Kemudian seperti di season 1, Ending song-nya kembali dinyanyikan seiyuu dari Aqua, Megumin, dan Darkness. Awalnya aku agak kurang terbiasa, namun perlahan aku malah lebih menyukai lagu ending ini dibanding yang season 1. Suasana hangat nan menyejukkan hadir kembali dilagu ini, dan seketika air mataku hampir jatuh saat lagu ending di episode terakhir diputar. Aku juga merasakan hal yang sama saat season 1, namun terobati dengan pengumuman season 2. Kali ini tak ada pengumuman season 3, yang mana membuatku benar-benar ingin menangis (T_T).
OST-nya secara keseluruhan masih sama dengan season 1, hanya saja ada tambahan-tambahan beberapa track yang mampu menyajikan nuansa komedi menjadi lebih berasa lucunya. 


Konosuba Season 2, benar-benar penerus yang amat memuaskan. Walaupun sedikit mengubah bagian akhir, namun itu tak mempengaruhi rasa antusiasku untuk anime ini. Anime ini mengembalikan gairah dan kecintaanku terhadap dunia anime yang dirasa mulai membosankan karena kurangnya variasi anime dari genre-genre yang sudah ada. Konosuba adalah penyejuk bagi genre komedi dan aku sangat menantikan saat dimana season 3-nya akan menjadi kenyataan. 


Well, said ... Thank you very much to read this review :)




Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Download] AKB48 35th single - Mae Shika Mukanee